Hariini saja Oleh Sukindar Putera Hariini, kegiatan literasi telah mati dikalahkan oleh renyahnya teknologi. Generasi menunduk datang, berbondong-bondong memikul seonggok taik di pundaknya. Karena ritual tegur sapa pun sudah mulai masuk ke dalam sebuah sistem keparat, menjadi bertele-tele. Nurani suci dikalahkan oleh intelektual omong kosong, karena bagaimanapun katanya kita ini “akan menjadi peneliti!” Seiring berjalannya waktu, robot-robot yang pandai memanipulasi pencitraan datang. Menjadi idola dan panutan bagi setiap orang, termasuk kegemaran para pengembala babi. Yang lebih menggelikan, wajah mereka dilipatgandakan dan ditempel di seantero kampus. Gigi-giginya yang hijau terlihat, tampak bahagia luar biasa mirip kuda giting. Hariini, kegiatan diskusi mulai terancam. Sebab diskusi hanya akan dianggap jika sebagai program kerja saja, kebebasan berpikir sudah perlu surat izin yang ditandatangani (lagi). Peraturan tak masuk ak
PENIKMAT OMONGKOSONG