"Anak bahasa kok tulisannya begitu, elu, gue, dan tanda baca tidak diperhatikan"- Salah satu orang di muka bumi ini yang perduli dengan gue. Itulah mengapa akhir-akhir ini gue nulis cerpen mulu di blog, meskipun ngablu. Yaudahlah setidaknya gue mencoba produktif ya. Tapi akhirnya gatel juga pengen nulis ngablu kaya begitu. Kali ini akan gue lakukan lagi. Judulnya aja udah ngablu. Ekspolari otak dengan modol.
Modol adalah salah satu kebutuhan manusia. Dimana logikanya setiap ada pemasukan pasti ada pengeluaran. Modol adalah salah satu cara dimana tubuh seseorang melakukan pengeluaran berupa kotoran. Singkatnya boker. Karena gue salah satu orang yang hobi nongkrong di kursi kerajaan, gue akan mengangkat kegiatan ini menjadi bahasan yang penting.
Alih-alih sering nongkrong lama di kursi kerajaan, gue selalu dicurigai melakukan hal-hal yang menyimpang. Seperti main sabun, main sampo atau bahkan main hati (gitu aja anying). Tapi ini true story, gue bisa menghabiskan sekitar 1-2 jam di kamar mandi. Mungkin kalau gue gaada kerjaan yang lebih penting, dan atas izin Tuhan YME, serta restu orang tua. Gue bisa aja bertahan duduk di toilet selama 5-6 bulan.
Lantas timbulah pertanyaan dari seluruh umat manusia ketika gue bertahan berjam-jam di kamar mandi. Ini bocah ngapain aja? Wah kayaknya *SENSOR* nih dia! Ngapain lagi selain *SENSOR* sampe bisa berjam-jam di kamar mandi !. Atau banyak pertanyaan-pertanyaan lain nanti di sesi pertanyaan. LAH.
Oke, ini sudah terlalu jauh dari topik yang pengen gue angkat. Kembali ke benang merah. Mungkin teman-teman sudah banyak membaca sedikit tentang otak yang cenderung kreatif ketika buang air besar, di pesbuk, twitter, line, path, brazzer, xhamster, redtube, atau dari cerita-cerita temen. Mungkin hal itu akan gue singgung sedikit disini, biar keliatan sedikit ilmiah aja ini tulisan.
Berlama-lama di toilet adalah positif*, TAPI harus ada yang perlu diperhatikan disini. Pertama adalah air, kedua kuota internet. Penggunaan kedua hal yang disebutkan barusan harus diperhatikan, terkadang kita suka khilaf gitu aja. Kadang sambil modol kita selalu membiarkan keran air terus bercucuran, padahal ember udah penuh. Dan kadang kita suka biarin videonya tetap streaming padahal sudah lemas. Ya banyak hal-hal yang kurang diperhatikan lah.
Padahal mungkin aja, satu dua guyuran gayung yang kita buang untuk siram-siram gajelas. Bisa jadi kelangsungan hidup saudara kita di entah mana yang sangat membutuhkan air. Maka dari itu, tips pertama untuk mengeksplor otak dengan modol adalah hemat air.
Oke langsung saja. "Tahukah kamu Saat buang air besar, otak cenderung menjadi lebih kreatif" Kalimat yang gue kutip dari suatu artikel di internet. Dengan penjelasan yang entah siapa penemunya, yang gue rasa penjelasannya sangat logis. Gue semakin percaya diri dengan hobi baru gue yang akan gue coba tularkan kepada kalian yang membaca tulisan ini.
Berikut penjelasannya "saat buang air besar atau terbangun pada sepertiga malam (inilah kenapa islam menganjurkan sholat pada waktu ini) -> menimbulkan gelombang alfa.
Gelombang Alfa (8-13,9 Hz) --> Seseorang yang sedang rileks, melamun, berkhayal.
Kondisi ini merupakan pintu masuk/keluarnya potensi dari alam bawah sadar. Dalam kondisi ini otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasa tenang, nyaman, dan bahagia.
Gelombang alfa akan membuat imunitas tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil, dan kapasitas indera kita meningkat (membantu otak menjadi lebih kreatif)"
Sesungguhnya orang yang bahagia adalah orang yang suka modol. Itulah kesimpulan yang bisa gue ambil dari penjelasan di atas. Coba bayangkan, betapa bermanfaatnya berlama-lama di toilet. Pikiran kita terbuka, rileks, dan tentunya bahagia. Wah mungkin pelajar seperti gue, mending belajar di toilet aja ya. Pikiran rileks, terbuka, dan bebas. Pasti jauh lebih cerdas nanti hasilnya.
Oke, pikiran gue rileks ketika modol. Terus yang bisa gue dapet apa? Pemecahan masalah mungkin jawaban utamanya. Terkadang kita terlalu banyak berkonsultasi untuk memecahan suatu masalah, entah bersifat pribadi atau kelompok. Akibatnya pikiran kita terkontaminasi, dan keputusan yang kita ambil cenderung tidak sepihak dengan hati. Dengan eksplorasi otak sambil modol kita bisa merenungkannya sendiri, kita yang menghadapi masalah tersebut kita juga yang seharusnya melewatinya sendirian, terserah sih itu mazab yang gue anut.
Kemudian belajar sambil modol gue rasa bisa jadi jawaban yang kedua. Belajar yang gue maksud adalah bukan ngerjain tugas seabrek, menghafal nama nama menteri, dan merangkum seluruh buku ya hehe. Berhayal gue rasa udah bisa di kategoriin belajar kali ya, ah perduli setan lah. Pokoknya iya aja. Setidaknya apapun yang kita pikirkan dan hayalkan bersifat bebas ya, tidak terikat, dan tidak di kotak-kotakkan. Tentunya akan jauh lebih kreatif dan bebas berkreasi ketimbang.. Ah sudahlah, kita sudah merasakannya di kewajiban 12 tahun itu.
Ide-ide kreatif keluar begitu saja, entahlah ini bisa jadi jawaban yang ketiga atau engga. Tapi sejauh ini, setiap kali gue melangkah keluar kamar mandi. Selalu membawa ide-ide untuk cerpen gue. Atau mungkin aja ini berlaku buat kalian yang menekuni apapun itu. Entah musik, gambar, atau jurus-jurus silat. Tidak ada yang tahu toh.
Intinya sih modol mewadahi kita untuk berpikir kreatif, membiarkan kita terbang bersama kreasi kita, menari-nari bersama ide tolol, dan memanjakan psikologi kita dalam berpikir. Banyak yang harus lo-lo pada eksplor ketika sedang modol. Gue salah satu orang di dunia ini yang percaya, bahwa modol membuat kita jauh lebih cerdas dan kreatif. Mari kita buat gerakan pemuda pengeksplor otak dengan modol, apasih. Udah ah ngablunya, nanti di setrap lagi sama bu guru hehe
Ini lucu! 😊
ReplyDelete